Jumat, Desember 26, 2008

Indonesia tidak pernah dijajah selama 350 tahun oleh Belanda

Tanggal 8 Maret, 66 Tahun Lalu

Oleh Nina Herlina L.

"Wij sluiten nu.Vaarwel, tot betere tijden. Leve de Koningin!" (Kami akhiri sekarang. Selamat berpisah sampai waktu yang lebih baik. Hidup Sang Ratu!). Demikian NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Maatschappij/Maskapai Radio Siaran Hindia Belanda) mengakhiri siarannya pada tanggal 8 Maret 1942.

Enam puluh enam tahun yang lalu, tepatnya 8 Maret 1942, penjajahan Belanda di Indonesia berakhir sudah. Rupanya "waktu yang lebih baik" dalam siaran terakhir NIROM itu tidak pernah ada karena sejak 8 Maret 1942 Indonesia diduduki Pemerintahan Militer Jepang hingga tahun 1945. Indonesia menjadi negara merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.

Masyarakat awam selalu mengatakan bahwa kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Benarkah demikian? Untuk ke sekian kalinya, harus ditegaskan bahwa "Tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun". Masyarakat memang tidak bisa disalahkan karena anggapan itu sudah tertulis dalam buku-buku pelajaran sejarah sejak Indonesia merdeka! Tidak bisa disalahkan juga ketika Bung Karno mengatakan, "Indonesia dijajah selama 350 tahun!" Sebab, ucapan ini hanya untuk membangkitkan semangat patriotisme dan nasionalisme rakyat Indonesia saat perang kemerdekaan (1946-1949) menghadapi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.

Bung Karno menyatakan hal ini agaknya juga untuk meng-counter ucapan para penguasa Hindia Belanda. De Jong, misalnya, dengan arogan berkata, "Belanda sudah berkuasa 300 tahun dan masih akan berkuasa 300 tahun lagi!" Lalu Colijn yang dengan pongah berkoar, "Belanda tak akan tergoyahkan karena Belanda ini sekuat (Gunung) Mount Blanc di Alpen."

Tulisan ini akan menjelaskan bahwa anggapan yang sudah menjadi mitos itu, tidak benar. Mari kita lihat sejak kapan kita (Indonesia) dijajah dan kapan pula penjajahan itu berakhir.

Kedatangan penjajah

Pada 1511, Portugis berhasil menguasai Malaka, sebuah emporium yang menghubungkan perdagangan dari India dan Cina. Dengan menguasai Malaka, Portugis berhasil mengendalikan perdagangan rempah-rempah seperti lada, cengkeh, pala, dan fuli dari Sumatra dan Maluku. Pada 1512, D`Albuquerque mengirim sebuah armada ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Dalam perjalanan itu mereka singgah di Banten, Sundakalapa, dan Cirebon. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara, akhirnya tiba juga di Ternate.

Di Ternate, Portugis mendapat izin untuk membangun sebuah benteng. Portugis memantapkan kedudukannya di Maluku dan sempat meluaskan pendudukannya ke Timor. Dengan semboyan "gospel, glory, and gold" mereka juga sempat menyebarkan agama Katolik, terutama di Maluku. Waktu itu, Nusantara hanyalah merupakan salah satu mata rantai saja dalam dunia perdagangan milik Portugis yang menguasai separuh dunia ini (separuh lagi milik Spanyol) sejak dunia ini dibagi dua dalam Perjanjian Tordesillas tahun 1493. Portugis menguasai wilayah yang bukan Kristen dari 100 mil di sebelah barat Semenanjung Verde, terus ke timur melalui Goa di India, hingga kepulauan rempah-rempah Maluku. Sisanya (kecuali Eropa) dikuasai Spanyol.

Sejak dasawarsa terakhir abad ke-16, para pelaut Belanda berhasil menemukan jalan dagang ke Asia yang dirahasiakan Portugis sejak awal abad ke-16. Pada 1595, sebuah perusahaan dagang Belanda yang bernama Compagnie van Verre membiayai sebuah ekspedisi dagang ke Nusantara. Ekpedisi yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman ini membawa empat buah kapal. Setelah menempuh perjalanan selama empat belas bulan, pada 22 Juni 1596, mereka berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Inilah titik awal kedatangan Belanda di Nusantara.

Kunjungan pertama tidak berhasil karena sikap arogan Cornelis de Houtman. Pada 1 Mei 1598, Perseroan Amsterdam mengirim kembali rombongan perdagangannya ke Nusantara di bawah pimpinan Jacob van Neck, van Heemskerck, dan van Waerwijck. Dengan belajar dari kesalahan Cornelis de Houtman, mereka berhasil mengambil simpati penguasa Banten sehingga para pedagang Belanda ini diperbolehkan berdagang di Pelabuhan Banten. Ketiga kapal kembali ke negerinya dengan muatan penuh. Sementara itu, kapal lainnya meneruskan perjalanannya sampai ke Maluku untuk mencari cengkih dan pala.

Dengan semakin ramainya perdagangan di perairan Nusantara, persaingan dan konflik pun meningkat. Baik di antara sesama pedagang Belanda maupun dengan pedagang asing lainnya seperti Portugis dan Inggris. Untuk mengatasi persaingan yang tidak sehat ini, pada 1602 di Amsterdam dibentuklah suatu wadah yang merupakan perserikatan dari berbagai perusahaan dagang yang tersebar di enam kota di Belanda. Wadah itu diberi nama Verenigde Oost-Indische Compagnie (Serikat Perusahaan Hindia Timur) disingkat VOC.

Pemerintah Kerajaan Belanda (dalam hal ini Staaten General), memberi "izin dagang" (octrooi) pada VOC. VOC boleh menjalankan perang dan diplomasi di Asia, bahkan merebut wilayah-wilayah yang dianggap strategis bagi perdagangannya. VOC juga boleh memiliki angkatan perang sendiri dan mata uang sendiri. Dikatakan juga bahwa octrooi itu selalu bisa diperpanjang setiap 21 tahun. Sejak itu hanya armada-armada dagang VOC yang boleh berdagang di Asia (monopoli perdagangan).

Dengan kekuasaan yang besar ini, VOC akhirnya menjadi "negara dalam negara" dan dengan itu pula mulai dari masa Jan Pieterszoon Coen (1619-1623, 1627-1629) sampai masa Cornelis Speelman (1681-1684) menjadi Gubernur Jenderal VOC, kota-kota dagang di Nusantara yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah berhasil dikuasai VOC. Batavia (sekarang Jakarta) menjadi pusat kedudukan VOC sejak 1619, Ambon dikuasai tahun 1630. Beberapa kota pelabuhan di Pulau Jawa baru diserahkan Mataram kepada VOC antara tahun 1677-1705. Sementara di daerah pedalaman, raja-raja dan para bupati masih tetap berkuasa penuh. Peranan mereka hanya sebatas menjadi "tusschen personen" (perantara) penguasa VOC dan rakyat.

"Power tends to Corrupt." Demikian kata Lord Acton, sejarawan Inggris terkemuka. VOC memiliki kekuasaan yang besar dan lama, VOC pun mengalami apa yang dikatakan Lord Acton. Pada 1799, secara resmi VOC dibubarkan akibat korupsi yang parah mulai dari "cacing cau" hingga Gubernur Jenderalnya. Pemerintah Belanda lalu menyita semua aset VOC untuk membayar utang-utangnya, termasuk wilayah-wilayah yang dikuasainya di Indonesia, seperti kota-kota pelabuhan penting dan pantai utara Pulau Jawa.

Selama satu abad kemudian, Hindia Belanda berusaha melakukan konsolidasi kekuasaannya mulai dari Sabang-Merauke. Namun, tentu saja tidak mudah. Berbagai perang melawan kolonialisme muncul seperti Perang Padri (1821-1837), Perang Diponegoro (1825-1830), Perang Aceh (1873-1907), Perang di Jambi (1833-1907), Perang di Lampung (1834-1856), Perang di Lombok (1843-1894), Perang Puputan di Bali (1846-1908), Perang di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (1852-1908), Perlawanan di Sumatra Utara (1872-1904), Perang di Tanah Batak (1878-1907), dan Perang Aceh (1873-1912).

Peperangan di seluruh Nusantara itu baru berakhir dengan berakhirnya Perang Aceh. Jadi baru setelah tahun 1912, Belanda benar-benar menjajah seluruh wilayah yang kemudian menjadi wilayah Republik Indonesia (kecuali Timor Timur). Jangan lupa pula bahwa antara 1811-1816, Pemerintah Hindia Belanda sempat diselingi oleh pemerintahan interregnum (pengantara) Inggris di bawah Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles.

Saat-saat akhir

Pada 7 Desember 1941, Angkatan Udara Jepang di bawah pimpinan Laksamana Nagano melancarkan serangan mendadak ke pangkalan angkatan laut AS di Pearl Harbour, Hawaii. Akibat serangan itu kekuatan angkatan laut AS di Timur Jauh lumpuh. AS pun menyatakan perang terhadap Jepang. Demikian pula Belanda sebagai salah satu sekutu AS menyatakan perang terhadap Jepang.

Pada 18 Desember 1941, pukul 06.30, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer melalui radio menyatakan perang terhadap Jepang. Pernyataan perang tersebut kemudian direspons oleh Jepang dengan menyatakan perang juga terhadap Pemerintah Hindia Belanda pada 1 Januari 1942. Setelah armada Sekutu dapat dihancurkan dalam pertempuran di Laut Jawa maka dengan mudah pasukan Jepang mendarat di beberapa tempat di pantai utara Pulau Jawa.

Pemerintah Kolonial Hindia Belanda memusatkan pertahanannya di sekitar pegunungan Bandung. Pada waktu itu kekuatan militer Hindia Belanda di Jawa berjumlah empat Divisi atau sekitar 40.000 prajurit termasuk pasukan Inggris, AS, dan Australia. Pasukan itu di bawah komando pasukan sekutu yang markas besarnya di Lembang dan Panglimanya ialah Letjen H. Ter Poorten dari Tentara Hindia Belanda (KNIL). Selanjutnya kedudukan Pemerintah Kolonial Belanda dipindahkan dari Batavia (Jakarta) ke Kota Bandung.

Pasukan Jepang yang mendarat di Eretan Wetan adalah Detasemen Syoji. Pada saat itu satu detasemen pimpinannya berkekuatan 5.000 prajurit yang khusus ditugasi untuk merebut Kota Bandung. Satu batalion bergerak ke arah selatan melalui Anjatan, satu batalion ke arah barat melalui Pamanukan, dan sebagian pasukan melalui Sungai Cipunagara. Batalion Wakamatsu dapat merebut lapangan terbang Kalijati tanpa perlawanan berarti dari Angkatan Udara Inggris yang menjaga lapangan terbang itu.

Pada 5 Maret 1942, seluruh detasemen tentara Jepang yang ada di Kalijati disiapkan untuk menggempur pertahanan Belanda di Ciater dan selanjutnya menyerbu Bandung. Akibat serbuan itu tentara Belanda dari Ciater mundur ke Lembang yang dijadikan benteng terakhir pertahanan Belanda.

Pada 6 Maret 1942, Panglima Angkatan Darat Belanda Letnan Jenderal Ter Poorten memerintahkan Komandan Pertahanan Bandung Mayor Jenderal J. J. Pesman agar tidak mengadakan pertempuran di Bandung dan menyarankan mengadakan perundingan mengenai penyerahan pasukan yang berada di garis Utara-Selatan yang melalui Purwakarta dan Sumedang. Menurut Jenderal Ter Poorten, Bandung pada saat itu padat oleh penduduk sipil, wanita, dan anak-anak, dan apabila terjadi pertempuran maka banyak dari mereka yang akan jadi korban.

Pada 7 Maret 1942 sore hari, Lembang jatuh ke tangan tentara Jepang. Mayjen J. J. Pesman mengirim utusan ke Lembang untuk merundingkan masalah itu. Kolonel Syoji menjawab bahwa untuk perundingan itu harus dilakukan di Gedung Isola (sekarang gedung Rektorat UPI Bandung). Sementara itu, Jenderal Imamura yang telah dihubungi Kolonel Syoji segera memerintahkan kepada bawahannya agar mengadakan kontak dengan Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer untuk mengadakan perundingan di Subang pada 8 Maret 1942 pagi. Akan tetapi, Letnan Jenderal Ter Poorten meminta Gubernur Jenderal agar usul itu ditolak.

Jenderal Imamura mengeluarkan peringatan bahwa "Bila pada 8 Maret 1942 pukul 10.00 pagi para pembesar Belanda belum juga berangkat ke Kalijati maka Bandung akan dibom sampai hancur." Sebagai bukti bahwa ancaman itu bukan sekadar gertakan, di atas Kota Bandung tampak pesawat-pesawat pembom Jepang dalam jumlah besar siap untuk melaksanakan tugasnya.

Melihat kenyataan itu, Letnan Jenderal Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Tjarda beserta para pembesar tentara Belanda lainnya berangkat ke Kalijati sesuai dengan tanggal dan waktu yang telah ditentukan. Pada mulanya Jenderal Ter Poorten hanya bersedia menyampaikan kapitulasi Bandung. Namun, karena Jenderal Imamura menolak usulan itu dan akan melaksanakan ultimatumnya. Akhirnya, Letnan Jenderal Ter Poorten dan Gubernur Jenderal Tjarda menyerahkan seluruh wilayah Hindia Belanda kepada Jepang tanpa syarat. Keesokan harinya, 9 Maret 1942 pukul 08.00 dalam siaran radio Bandung, terdengar perintah Jenderal Ter Poorten kepada seluruh pasukannya untuk menghentikan segala peperangan dan melakukan kapitulasi tanpa syarat.

Itulah akhir kisah penjajahan Belanda. Setelah itu Jepang pun menduduki Indonesia hingga akhirnya merdeka 17 Agustus 1945. Jepang hanya berkuasa tiga tahun lima bulan delapan hari.

Analisis

Berdasarkan uraian di atas, kita bisa menghitung berapa lama sesungguhnya Indonesia dijajah Belanda. Kalau dihitung dari 1596 sampai 1942, jumlahnya 346 tahun. Namun, tahun 1596 itu Belanda baru datang sebagai pedagang. Itu pun gagal mendapat izin dagang. Tahun 1613-1645, Sultan Agung dari Mataram, adalah raja besar yang menguasai seluruh Jawa, kecuali Banten, Batavia, dan Blambangan. Jadi, tidak bisa dikatakan Belanda sudah menjajah Pulau Jawa (yang menjadi bagian Indonesia kemudian).

Selama seratus tahun dari mulai terbentuknya Hindia Belanda pascakeruntuhan VOC (dengan dipotong masa penjajahan Inggris selama 5 tahun), Belanda harus berusaha keras menaklukkan berbagai wilayah di Nusantara hingga terciptanya Pax Neerlandica. Namun, demikian hingga akhir abad ke-19, beberapa kerajaan di Bali, dan awal abad ke-20, beberapa kerajaan di Nusa Tenggara Timur, masih mengadakan perjanjian sebagai negara bebas (secara hukum internasional) dengan Belanda. Jangan pula dilupakan hingga sekarang Aceh menolak disamakan dengan Jawa karena hingga 1912 Aceh adalah kerajaan yang masih berdaulat. Orang Aceh hanya mau mengakui mereka dijajah 33 tahun saja.

Kesimpulannya, tidak benar kita dijajah Belanda selama 350 tahun. Yang benar adalah, Belanda memerlukan waktu 300 tahun untuk menguasai seluruh Nusantara.

Muhammad II Al-Fatih: Sang Penakluk Konstantinopel


Muhammad al-Fatih

Abu Qubail menuturkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]

Sultan Mehmed II (bahasa Turki Ottoman: محمد ثانى Meḥmed-i sānī, bahasa Turki: II. Mehmet, juga dikenal sebagai el-Fatih (الفاتح), "sang Penakluk", dalam bahasa Turki Usmani, atau, Fatih Sultan Mehmet dalam bahasa Turki; 30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Seorang pemimpin yang hebat, pilih tanding, dan tawaduk setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di Ain Jalut melawan tentara Mongol).

Kejayaannya dalam menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.

Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. Untuk memperingati jasanya, Masjid Al Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.

Diceritakan bahwa tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajud sejak baligh. Hanya Sultan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.

Sultan Muhammad II atau Mehmed Al-Fatih

Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.

Yang mengincar kota ini untuk dikuasai termasuk bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem. Arab-Muslim terdorong ingin menguasai Byzantium tidak hanya karena nilai strategisnya, tapi juga atas kepercayaan kepada ramalan Rasulullah SAW melalui riwayat Hadits di atas.

Wilayah Konstantinopel

Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.

Generasi berikutnya, baik dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.

Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi –bahkan dua lapis– seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.

Constantine XI Paleologus

Hari Jumat, 6 April 1453M, Muhammad II atau disebut juga Mehmed bersama gurunya, syaikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam buatan Urban –teknologi baru pada saat itu– Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk Islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai atau perang. Constantine Paleologus menjawab tetap mempertahankan kota dengan dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa.

Kota dengan benteng 10m-an tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat melalui pasukan altileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan laut Marmara pasukan laut harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.

Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah pasukan Constantine mampu mempertahankan celah tersebut dan dengan cepat menumpuk kembali hingga tertutup. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn.

29 Mei, setelah sehari istirahat perang Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.

Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Islam, Yahudi ataupun Kristen. Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya.

Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah –terutama sekolah untuk kepentingan administratif kota– secara gratis, siapa pun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, bahkan rumah diberikan gratis kepada para pendatang yang bersedia tinggal dan mencari nafkah di reruntuhan kota Byzantium tersebut. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan.

Dan kini Hagia Sophia yang megah berubah fungsi menjadi museum.

Dikutip dari : http://the-dark-knights.blogspot.com...-penakluk.html

NARKOBA

-

heroin4

-

Narkoba adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, dan Obat-obat berbahaya. Kadang disebut juga Napza (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif). Zat-zat tersebut dapat membuat berbagai efek samping seperti halusinasi, ketagihan, dan efek psikologi lainnya. Cara penggunaan bisa melalui suntikan, dimakan, dihisap, atau dihirup. Contoh zat-zat berbahaya yang dikonsumi dengan cara dihisap adalah Opium yang menggunakan pipa hisapan.


Zat-zat berbahaya tersebut tergolong menjadi :


1. Narkotika

2. Psikotropika

3. Zat-zat Adiktif


NARKOTIKA


Narkotika berasal dari bahasa Inggris “narcotics” yang artinya obat bius. Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman candu (Papaper Somminiferum), kokain (Erythroxyion coca), dan ganja (caannabis sativa), baik murni maupun bentuk campuran. Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun.


Jenis-jenis narkotik :


-1. Ganja atau Cannabis (kanabis) atau

—-Marijuana/Marihuana.

-2. Heroin atau Putaw.

-3. Morfin.

-4. Kokain.

-5. Opium atau Opioid atau Opiat atau Candu.

-6. Codein atau Kodein.

-7. Methadone (MTD).

-8. LSD atau Lysergic Acid atau Acid atau Trips atau

—-Tabs.

-9. PC.

10. Mescalin.

11. Barbiturat.

12. Demerol atau Petidin atau Pethidina .

13. Dektropoksiven.

14. Hashish (Berbentuk tepung dan warnanya hitam. Ia dinikmati dengan cara diisap atau dimakan. Narkotika jenis yang kedua ini dikatakan agak tidak berbahaya hanya karena jarang membawa kematian).


PSIKOTROPIKA


Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia. Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya.


Jenis-jenis psikotropika :

-

1. Ekstasi atau Inex atau Metamphetamines.

2. Demerol.

3. Speed.

4. Angel Dust.

5. Shabu-shabu (Sabu/Syabu/ICE).

6. Sedatif-Hipnotik (Benzodiazepin/BDZ), BK, Lexo,

MG, Rohip, Dum.

7. Megadon.

8. Nipam.


Jenis Psikotropika juga sering dikaitkan dengan istilah Amfetamin. Amfetamin ada 2 jenis yaitu pertama MDMA (metil dioksi metamfetamin) dikenal dengan nama ekstasi, nama lain fantacy pils, inex. Kemudian jenis kedua adalah Metamfetamin yang bekerja lebih lama dibanding MDMA (dapat mencapai 12 jam) dan efek halusinasinya lebih kuat. Nama lainnya shabu, SS, ice.


ZAT ADIKTIF


Zat adiktif adalah zat-zat yang bisa membuat ketagihan jika dikonsumsi secara rutin. Jenis-jenisnya :


1. Alkohol.

2. Nikotin.

3. Kafein.

4. Zat Desainer.


GANJA

-

ganja-1


ganja-2

Ganja / Mariyuana / Kanabis (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tanaman semak / perdu yang tumbuh secara liar di hutan, dikenal karena kandungan zat narkotika pada daun, biji, dan bunganya yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia (rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).


Getah-ganja-(THC) yang kering disebut hasis, sedangkan yang dicairkan disebut minyak kanabasis. Minyak tersebut sering digunakan sebagai campuran rokok atau lintingan tembakau yang disebut antara lain sebagai cimenk, cimeng, cimenx, joint, spleft.


Efek negatif secara umum menghisap ganja :


- Pengguna menjadi malas dan otak akan

lamban dalam berpikir (kemampuan

konsentrasi berkurang).

- Penglihatan kabur.

--Pasokan sirkulasi darah ke jantung

berkurang.


Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para seniman dan musisi).

-

Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak. Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat disalahgunakan.

-

Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen sayur dan umum disajikan.

-

Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

-

-

EKSTASI

-

ecstacy

-

Ekstasi atau Inex (Methylene Dioxy Meth Amphetamine / MDMA) memiliki struktur kimia dan pengaruh yang mirip dengan amfetamin dan halusinogen. Ekstasi biasanya berbentuk tablet berwarna dengan disain yang berbeda-beda. Ekstasi bisa juga berbentuk bubuk atau kapsul.

-

Seperti kebanyakan obat terlarang, tidak ada kontrol yang mengatur kekuatan dan kemurnian salah satu jenis narkoba ini. Bahkan tidak ada jaminan bahwa sebutir ekstasi sepenuhnya berisi ekstasi. Seringkali ekstasi dicampur dengan bahan-bahan berbahaya lainnya. Nama-nama lain: Dolphin, Black Heart, Gober, Circle K, dan lain-lain.

-

Pengaruh langsung pemakaian ekstasi :

-

- Perasaan gembira yang meluap-luap.

- Perasaan nyaman.

- Rasa mual.

- Berkeringat & dehidrasi (kehilangan cairan tubuh).

- Meningkatnya kedekatan dengan orang lain.

- Percaya diri meningkat dan rasa malu berkurang.

- Rahang mengencang dan gigi bergemeletuk.

- Paranoia, kebingungan.

- Meningkatnya kecepatan denyut jantung, suhu

tubuh dan tekanan darah.

- Pingsan, jatuh atau kejang-kejang (serangan tiba-

tiba).

-

Pengaruh jangka panjang pemakaian ekstasi

-

Sedikit yang diketahui tentang pengaruh jangka panjang dari pemakaian ekstasi, tetapi kemungkinan kerusakan mental dan psikologis sangat tinggi. Berikut adalah pengaruh jangka panjang yang telah diketahui :

-

- Ekstasi merusak otak dan memperlemah daya ingat.

- Ekstasi merusak mekanisme di dalam otak yang

mengatur daya belajar dan berpikir dengan cepat.

- Ada bukti bahwa obat ini dapat menyebabkan

kerusakan jantung dan hati.

- Pemakai teratur telah mengakui adanya depresi

berat dan telah ada kasus-kasus gangguan kejiwaan

- Ada bukti bahwa orang dapat menjadi kecanduan

ekstasi secara psikologis. Pemakai mengakui

kesulitan mereka untuk berhenti atau mengurangi

pemakaian.

--Seks dan Penyakit Menular Seksual (PMS).

Pengaruh-pengaruh ekstasi dapat membuat

seseorang bertingkah laku yang membahayakan,

atau menempatkan dirinya ke dalam keadaan tidak

berdaya. Hal ini dapat mengarah pada

pemerkosaan, hubungan seks yang tidak diinginkan,

kehamilan dan penyakit-penyakit seperti AIDS atau

Hepatitis C.

- Kematian. Telah diketahui bahwa kematian akibat

ekstasi dapat terjadi sebagai akibat dari tiga

keadaan yang berbeda :

1. Pengaruh stimulasi yang mengakibatkan serangan jantung atau pendarahan otak. 2. Kombinasi penggunaan ekstasi dengan dengan aktivitas menari akan menyebabkan naiknya temperatur suhu badan pada tingkat yang berbahaya. Karena biasanya ekstasi diminum di klub-klub malam atau diskotik, maka resiko kematian karena panas yang berlebihan (hyperthermia) akan meningkat. 3. Walau bukan karena akibat langsung dari ekstasi, kematian dapat terjadi karena banyaknya air yang diminum akibat temperatur suhu badan yang tinggi sehingga terjadi “dilutional hyponatremia” (keadaan dimana otak kelebihan cairan).

-

trance-1

trance-2

Pecandu ekstasi sedang trance, rasa malu dan cemas menghilang.

-

-

LEBANON/

Polisi di Beirut, Libanon, memamerkan lebih dari 2 juta butir ekstasi hasil sitaan yang diperoleh dari dalam bis yang menuju Sirya, tahun 2007.

-

pabrik-1

pabrik-2

Pabrik ekstasi di Cikande, Indonesia, digrebek aparat pada

tahun 2005.

-

OPIUM-

opium-1opium-2

raw-opium

Biji opium keluar getah setelah disayat, bunga opium dan bahan mentah opium.-

Opium adalah jenis narkotik berupa getah (latex) yang diperoleh (dikeluarkan) melalui sayatan kelopak biji opium (Papavaver somniferum) yang masih hijau (belum matang). Getah ini mengandung 12% morfin (morphine) yang sering diproses secara kimiawi untuk dijadikan heroin dengan tujuan diperdagangkan secara ilegal. Didalam getah ini juga mengandung codein.--

Getah opium kemudian ditampung menjadi gumpalan-gumpalan yang mengering (bahan mentah opium) yang selanjutnya di jadikan bubuk opium. Morfin (alkoloida) yang terdapat dalam kandungan getah opium banyak digunakan untuk menghilangkan rasa sakit (hipnoanalgetik) bagi pasien penyakit teertentu, sedangkan codein yang juga terdapat dalam getah opium banyak dimanfaatkan sebagai obat antitusif (obat batuk). Heroin yang berasal dari morfin yang diproses secara kimiawi, dapat menimbulkan ketergantungan (kecanduan) yang berlipat ganda dibandingkan dengan morfin. Heroin dipakai oleh para pecandunya dengan cara menyuntiknya ke otot, kulit atau pembuluh vena.-

Dampak negatif dari penggunaan morfin membuat pembuatan morfin diganti dengan obat-obatan lain yang memiliki kegunaan yang sama namun ramah bagi pemakainya. Codein juga dapat menyebabkan ketergantungan, sehingga penggunaan codein sebagai obat batuk oleh dokter, peredarannya dibatasi dan diawasi secara ketat.

HEROIN / PUTAW-

Heroin atau putaw (diacetylmorphine, diamorphine) adalah zat setengah sintetis yang dibuat dari morfin (morphin) yang berasal dari (derivative) getah biji tanaman opium, berbentuk bubuk warna putih dan ada juga berbentuk kristal warna putih.

-

Heroin yang diproduksi secara legal dan diawasi secara ketat, digunakan untuk pengobatan penghilang rasa sakit dan untuk obat penenang, misalnya untuk penderita kanker. Namun heroin banyak juga diproduksi secara ilegal oleh para “mafia narkotika” untuk tujuan komersil dengan memasoknya kepada pecandu-pecandu narkotika yang membutuhkan demi memenuhi kesenangan semunya, dimana akhirnya akan menjadi bencana bagi para pemakainya.

-

Efek negatif heroin :

-

--Dapat menimbulkan ketergantungan yang hebatterhadap fisik dan mental bagi para pemakainya.

--Pemakaian diambang batas dapat meracuni tubuhpecandu dan fisik pecandu akan kesakitan.

--Jarum suntik, alat penyemprot dan alat-alat lainnya yang digunakan secara bergantian untukmemasukkan heroin kedarah para pecandu, beresiko-tinggi menularkan bibit penyakit seperti HIV,-hepatitis. Juga dapat menimbulkan peradangan (abses, luka-luka).

- Dapat menyebabkan sembelit (sukar buang airbesar) yang kronis (terus-menerus berlangsung /menahun).

- Merusak fungsi ginjal.-

Pecandu heroin jika menghentikan menggunakan heroin akan merasa kesakitan dan ketakutan. Biasanya setelah 48-72 jam menggunakan heroin yang terakhir, pecandu memperlihatkan tanda-tanda: pupil mata melebar, panik, menggigil kedinginan, kejang otot, mual-mual, dan banyak berkeringat. Gejala ini di Indonesia sering disebut“sakaw”.-

Produsen ilegal opium utama -

Opium sebagai bahan dasar morfin dan heroin banyak ditanam secara ilegal oleh produsen utama di daerah “Golden Crescent” (Afganistan dan Pakistan), “Golden Triangle” (Laos, Myanmar, Vietnam dan Thailand), Kolumbia dan Meksiko. Hasil akhirnya berupa heroin dijual ke pasar gelap di negara-negara Barat terutama ke Eropa dan Amerika Serikat.

-

peta-heroin-

opium-3

opium-4-

BUBUK HEROIN DAN PECANDU HEROIN

-heroin1-heroin2-heroin3--heroin5-heroin6-heroin7-heroin8-heroin9Sakaw….

-

KOKAIN

-kokain-1

kokain-2

-

kokain-3

-

Kokain (Cocain Hydrochloride) adalah bubuk kristal yang didapat dari ekstraksi serta isolasi daun coca yang dapat merangsang sistem pusat syaraf dan menekan nafsu makan dengan cara diminum dengan mencampurnya bersama minuman, dihisap seperti rokok, disuntikkan ke pembuluh darah, dihirup dari hidung dengan pipa kecil, dan beragam metode lainnya.

-

Kenikmatan menggunakan kokain hanya dirasakan sebentar, yaitu selama 1 sampai 4 menit seperti rasa riang gembira, bertambah kepercayaan dirinya (pede), terangsang, menambah stamina dan tenaga, merasa sukses, dan lain-lain. Setelah 20 menit perasaan enak tersebut hilang seketika dan berubah menjadi rasa lelah, depresi, dan ketagihan untuk menggunakannya lagi, lagi dan lagi sehingga dapat mengakibatkan kematian.

-

Efek negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan kokain secara terus menerus antara lain adalah :

-

- Tekanan darah tinggi.

- Detak jantung cepat.

- Strok.

- Euphoria.

- Paranoid.

- Halusinasi.

- Susah tidur.

- Sesak nafas.

- Bola mata mengecil.

- Nafsu makan menghilang (menjadi kurus).

- Impotensi.

- Gagal ginjal

- Terbius sesaat.

-

kokain-4-

kokain-51-

kokain-6

-

SUMBER :

Wikipedia.

www.bisnet.or.id/vle/mod/resource/view.php?id=6320

organisasi.org/macam-jenis-narkotika-yang-sering-disalahgunakan-dipakai-ganja-opium-kokain-morfin-heroin-dkk

-

Hukuman Mati Bagi Pengedar Narkoba

-

BOGOR - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung pelaksanaan hukuman mati bagi para pengedar narkoba. Pertimbangannya, penyalahgunaan narkotika, obat-obatan berbahaya dan psikotropika di Indonesia sudah berada pada taraf mengkhawatirkan.

-

”Hukuman mati itu memang memungkinkan dan perlu untuk mengatasi tingginya penggunaan narkorba. Tentu kita harus pikirkan berbagai aspek dan proses hukum yang tengah berjalan, seperti grasi, peninjauan kembali dan lain-lain sebelum diputuskan adanya hukuman mati,” tuturnya ketika menghadiri peringatan puncak Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) 2007 di Lido, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (26/6).

-

Wapres menjelaskan, agar penyalahgunaan narkoba tidak semakin parah maka perlu ada upaya penegakan hukum yang lebih tegas dan komitmen bersama untuk memberantas tindak kejahatan narkoba. Termasuk tindakan terhadap produsen, pengedar dan pengguna yang kini telah memasuki sendi-sendi kehidupan seperti sekolah. ”Selain itu tentu kita harus menyelesaikan akar persoalannya, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun pergaulan dan gaya hidup masyarakatnya,” tambah Kalla.

-

Ia mencontohkan, Amerika adalah negara dengan korban tertinggi akibat penyalangunaan narkoba. Sedangkan Malaysia merupakan negara yang menerapkan hukuman yang sangat berat, termasuk hukuman mati bagi para pengedar narkoba. ”Hasilnya, angka penggunaan narkoba di negara itu berhasil ditekan.”

-

Banyak Diterapkan

-

Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto sependapat dengan Wapres. Ia mengungkapkan hukuman mati untuk mengatasi kejahatan narkoba telah banyak diterapkan di beberapa negara, seperti Malaysia dan Singapura. ”Jadi kalau kita tidak menerapkan itu, bisa-bisa para pelaku kejahatan narkoba akan lari semua ke Indonesia,” tandasnya.

-

Menandai Puncak peringatan HANI 2007, Wapres meresmikan dioperasikannya Pusat Terapi dan Rehabilitasi Narkoba yang berlokasi di Lido. Fasilitas rehabilitasi yang dimiliki dan dioperasikan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini disebut-sebut yang terbesar, termodern dan terlengkap di kawasan Asia Tenggara.

-

Acara peringatan HANI dan peresmian Pusat Terapi dan Rehabilitasi Narkoba tersebut sedianya akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi karena harus menyelesaikan masalah luapan lumpur PT Lapindo, Presiden akhirnya mewakilkannya ke Wapres.

-

Pusat rehabilitasi yang pembangunannya dimulai sejak 2005 ini bisa menampung 500 pasien narkoba, dan akan dikembangkan lagi hingga mencapai kapasitas 1.000 orang. Di areal seluas 10 hektare ini dilengkapi berbagai fasilitas, antara lain rumah sakit, rehabilitasi sosial, laboratorium diagnostik, ruang penyembuhan berbasis keimanan dan sejumlah tempat ibadah.

-

Para pasien akan mendapatkan konseling dari tenaga-tenaga profesional. Untuk rehabilitasi sosial, pasien disediakan ruang terapi kelompok dan keluarga. Bangunan ini juga dilengkapi berbagai sarana olahraga, terapi permainan serta kegiatan spiritual.(A20-49)

-

SUMBER :

http://www.suaramerdeka.com/harian/0706/27/nas03.htm

-

—————–

Eksekusi Mati Pengedar Narkoba Masih Pro Kontra

-

Jumat, 27-Juni-2008
Oleh : Rahmi

-

Hukuman mati terhadap pengedar narkotika dan obat-obatan berbahaya masih melahirkan pro dan kontra. Kedua belah pihak punya argumen sendiri untuk menilai layak atau tidaknya hukuman maut tersebut. Yang terang eksekusi terus berjalan.
-

Jumlah terpidana mati kasus narkoba di Indonesia mencapai 72 orang. 5 di antaranya telah dieksekusi setelah proses grasi atau peninjauan kembali mereka ditolak. Mereka adalah Ayodya Prasad Chaubay (warga India) , Saelow Prased (warga Thailand), dan Namsong Sirilak (warga Thailand). Ketiganya didor pada 2004. Dua lainnya, Hensen Nwaolisa dan Samuel Iwu-chuk-wu Okoye yang menjemput maut kemarin, Kamis (27/06/2008) malam.
-

Inilah yang melahirkan kontroversi. Mereka yang mendukung eksekusi mati menilai ulah pengedar narkoba telah meracuni dan membawa kematian orang lain. Catatan Badan Narkotika Nasional, setiap hari 41 orang tewas akibat narkoba. Sementara 572 pecandu berpotensi terjangkit HIV/AIDS.
-

Sedangkan kelompok anti hukuman mati memandang eksekusi mati tak manusiawi. Mereka tak diberikan kesempatan untuk bertobat. Lepas dari kontroversi itu yang jelas kini ada 67 terpidana mati yang masih mendekam dalam tahanan. (metro).

-

Sumber :

http://www.halohalo.co.id/berita/berita/1/1/1806/Eksekusi%20Mati%20Pengedar%20Narkoba%20Masih%20Pro%20Kontra.htm

-

-

mati-1

Namsong Sirilak, warga Thailand, menjelang ekskusi mati karena kasus narkoba di Indonesia.

-

-

mati-3

Jenazah salah satu dari 2 warga Thailand dibawa polisi setelah dieksekusi tembak mati.

-

-

mati-2

Ayodya Prasad Chaubay, warga India, sedang menunggu eksekusi mati karena kasus Narkoba di Indonesia.

-

-

mati-4

Jenazah Ayodya diangkut polisi setelah dieksekusi tembak mati.