Bakteri pathogen dalam gigi dan mulut dapat masuk ke aliran darah melalui jantung
Penyakit pada gusi belum dikenal sebagai factor risiko penyebab penyakit jantung. Namun, ternyata terdapat hubungan antara penyakit periodontal dan penyakit jantung koroner. Bakteri yang terdapat pada gusi dapat menyebabkan penyakit kardio vascular. Hal itu terungkap dalam semiloka bertema Gigi dan Mulut Sebagai Focal Infection Penyakit Kardiovaskular, yang diadakan di Hotel Crowne, Maret lalu.
Secara umum, bakteri yang terdapat pada gusi mempunyai peluang menjadi penyebab tiga penyakit sistemik, yaitu Diabetes Melitus, penyakit kardiovaskular, dan masalah penggumpalan darah. Namun dari ketiganya, yang paling cepat terpengaruh adalah penyakit kardiovaskular karena bakteri dalam gigi dapat langsung masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah,� ujar Drg. Melanie Sadono.
Menurut Melanie, pasien dengan penyakit gusi yang mengalami gusi berdarah harus lebih berhati-hati karena bakteri pathogen dalam gigi dan mulut dapat ikut masuk ke aliran darah melalui jantung. �Masalah gusi berdarah yang biasa kita alami saat menyikat gigi terlalu keras atau mengunyah makanan keras juga harus diwaspadai karena darah yang keluar dapat membawa bakteri pathogen,� ujarnya.
Dr. A. Sari Mumpuni, SpJp mengatakan bahwa bakteri yang beredar tersebut dapat menyebabkan peradangan pada dinding pembuluh darah koroner yang dapat menimbulkan aterosklerosis. Infeksi gusi yang berdarah, menyebabkan bakteri dapat memasuki aliran darah dan selanjutnya terjadi peningkatan kadar factor-faktor peradangan dalam darah seperti fibrinogen, C-reaktif protein, dan beberapa hormone protein.
Bakteri dalam aliran darah juga dapat tersangkut pada katup jantung abnormal atau kerusakan jantung lain,� ujar Sari. Jika itu terjadi, maka dapat menyebabkan endokarditis bakterialis yang dapat merusak atau mengancurkan katup jantung. Seseorang berisiko terkena bakteriemia jika sebelumnya sudah mempunyai kelianan jantung, memiliki katup jantung buatan, katup yang rusak akibat oenyakit reumatik, defek katup jantung, atau kardiomiopati hi[ertrofi. Beberapa prosedur juga berisiko endokarditis seperti pembersihan giggi, tonsilektomi, bronkoskopi, bedah kandung kemih, atau operasi by-pass.
biwirjeding.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar